Ada pendapat para ahli yang menyatakan bahwa air mampu menerima dan merekam ucapan manusia. Dan, penulis percaya hal tersebut berdasarkan pengalaman empiris.
Maksud penulis, berhati-hatilah terhadap sumpah serapah yang anda keluarkan untuk orang lain. Belum tentu orang yang anda kutuk mendapat kutukannya namun anda sendiri lebih dulu telah menerima efek dari kutukan yang anda ucapkan.
Anda harus ingat bahwa 70 persen bagian tubuh anda adalah mengandung air. Jadi segala ucapan emosianal anda akan diterima, direkam dan disimpan dengan baik oleh tubuh anda. Pada saatnya yang tepat, maka ‘gumpalan energi negatif’ yang berasal dari sumpahan anda sendiri akan berbalik memakan anda.
Karena itu, seemosi apapun anda, jaga ucapan terhadap anak istri anda maupun orang lain, hatta itu musuh bebuyutan anda. Mending doakan yang baik-baik bagi musuh anda sekalipun. Jika anda beragama islam, kirimi orang yang memusuhi anda denagn bacaan surah Al Fatihah semoga dianya mendapat rahmat Tuhan.
Percayalah, jika memang nasib orang yang memusuhi anda baik maka dengan kiriman doa anda dia akan mendapat hidayah. Jika memang pada dasarnya nasibnya jelek, kejahatannya tidak bisa diperbaiki, maka dengan kiriman doa anda, dia ‘tidak kuat’ istilahnya, maka secara otomatis hukum alam doa yang baik-baik dari anda akan kembali kepada anda, sedangkan baginya menjadi menerima efek sebaliknya.
Apalagi terhadap istri dan anak anda. Jadilah super hati-hati jika mengucap. Jika anda marah, mending berdiam diri. Jika tak kuat, tinggalkan barang sebentar sampai emosi anda mereda. Jangan turuti nafsu angkara murka, kemarahan.
Lihatlah para penyanyi dan para selebritis. Rata-rata kehidupan rumah tangga mereka hancur bukan karena apa-apoa tetapi merupakan efek dari lagu-lagu cengeng yang dilantunkan. Lagu mengenai putus cinta, perceraian dan lain sebagainya. Karena memang hukum alamnya demikian : siapa menabur ucapan berkah maupun kutukan maka ucapan itu akan kembali ke dirinya juga. So, hati-hati terhadap sumpahan dan ucapan anda.
Salam, Tiknan Tasmaun.